Kill Your Darlings - John Krokidas

 Judul Film: Kill Your Darlings
Sutradara: John Krokidas
Aktor: Daniel Radcliffe, Dane DeHaan, Jack Houstan, Michael C. Hall
Tahun Rilis: 2013

Pekerjaan mengulas sebuah film biografi drama sama dengan mengulas sejarah singkat yang tersirat dalam cerita, dan mungkin bisa menyebabkan ketidaktepatan fakta sebab ceritanya telah mengalami distorsi berulang-kali. Kill Your Darlings adalah film yang diadaptasi dari kisah penyair Amerika, Allen Ginsberg, yang mulai menggeluti dunia kepenyairannya saat berkuliah di Universitas Colombia.



Allen Ginsberg (Daniel Radcliffe) diterima menjadi mahasiswa Universitas Colombia. Ia mengetahui itu dari sepucuk surat yang diterima oleh ayahnya--yang juga seorang penyair--Louis Ginsberg, disampaikan kepada Allen ketika mereka berdua tengah berbincang mengenai puisi. Diterimanya Allen mengakibatkan ia harus meninggalkan ibunya yang mengalami gangguan jiwa. Padahal Allen adalah seseorang yang setia merawat ibunya, dan hal itu dilakukanya agar ayahnya tidak memilih untuk membawa ibunya ke rumah sakit jiwa. Ia menjadi mahasiswa baru ketika perang dunia kedua sedang berkecamuk di Eropa dan Asia-Pasifik.

Sebagai seorang mahasiswa baru ‘fresh man’ selalu ada hal baru yang membuat Allen terpana. Salah satunya, lawatan awal ke perpustakaan universitas yang diwarnai hal konyol. Ketika pemandu tengah menjelaskan bahwa perpustakaan besar itu menyimpan naskah salinan folio Hamlet, Injil Gutenberg dan kitab atau buku langka lain yang tersimpan dalam sebuah peti kaca, seseorang bernama Lucien Carr (selanjutnya disebut Lu lu) mendeklamasikan sebuah kutipan Henry Miller dengan berdiri di atas meja perpustakaan disertai tingkah konyol –ia sengaja melakukan itu karena buku tersebut termasuk buku yang dilarang.

Sementara itu, di kelas Allen sangat antusias dengan dunia akademik. Ia menanyakan dan meragukan pernyataan dosennya, Profesor Steve, mengenai bangunan dasar puisi, dan membandingkannya dengan puisi Walt Whitman yang tidak selaras dengan konsep puisi yang diajarkan di kelas. Setelah itu, dunia kampus perlahan membuka pandangannya mengenai kesusastraan. Pertemuannya dengan Lu lu mengantarkan Allen pada dunia yang benar-benar baru, ia mulai mencoba minuman keras, menghisap ganja, dan menggunakan narkotika untuk menemukan sumber inspirasi dalam menulis. Bersama Lu lu dan kawan-kawan barunya pula Ginsberg mencetuskan sebuah konsep revolusi sastra yang dinamai “The New Vision” yang diadaptasi dari W.B Yeats penyair Irlandia.

Kegilaan Allen semakin berkembang, ia mencoba segala bentuk cara, mulai dari menggunakan narkotika sampai onani untuk menemukan ilham dalam proses kreatifnya. Ia melakukan hal itu juga atas pengaruh dorongan hal yang lain  –Lu lu telah menemukan seorang yang dapat menulis secara baik, Jack, di tengah penantiannya atas tulisan Ginsberg. Karena penasaran dengan sosok Jack Ginsberg ingin bertemun dengannya dan pertemuan itu berlanjut di sebuah kapal bat curian. Ginsberg Lu lu, dan Jack tertangkap ketika patroli dalam pertemuan itu. Dan kedua mahasiswa aktif tersebut dipanggil untuk menghadap pihak kampus atas permasalahan yang terjadi. Terungkaplah bahwa Lu lu adalah seorang Gay, dan Louis Ginsberg datang bersama wanita lain yang bukan ibu Allen. Karena ibu Allen terpaksa dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa oleh ayahnya  karena kesahatan jiwanya yang sudah tidak memungkinkan untuk dirawat di rumah.

Tidak berhenti di situ. Allen, Lu lu, dan Jack membuat onar dalam perpustakan universitas untuk menunjukan pandangan baru mereka. Mereka mencuri kunci perpustakaan, dan mengganti kitab suci yang dipajang di lemari kaca dengan buku sastra pilihan mereka seperti Lady Chatterley’s Lover karangan D.H Lawrence, Billy Budd and Benito Cereno karangan Herman Melville, Tropic of Cancer karangan Henry Miller. Dan orang-orang yang melawat keesokan harinya ke perpustakaan yang sekaligus museum itu terkejut dengan kitab suci yang telah diganti oleh buku-buku sastra, dan beberapa buku yang menampilkan erotisme.

Di tengah perjalanan mereka dalam mewujudkan revolusi sastra dengan mengusung slogan “The New Vision”, terungkap bahwa Lu lu adalah pasangan gay David dan pengalaman kelam di masa lalu membuat ia tak bisa lepas dari David. Namun, ia ingin lepas dari David, di tengah keadaan itu Allen dan Lu lu terjebak dalam sebuah perbincangan yang pada akhirnya membuat mereka saling memagut bibir. Karena kejadian itu pula Lu lu berpikir untuk meninggalkan Columbia dan berlayar ke Perancis bersama Jack untuk meninggalkan semua kenangan kelamnya. Namun, keberangkatan Lulu tidak semulus yang direncanakan. David berhasil memperoleh informasi mengenai kepergian Lu lu dari Allen dan ia menghadang kepergian Lu lu.

Keputusasaan Allen karena kepergian Lu lu yang menandakan bahwa pandangan dan cita-citanya juga turut kandas akhirnya melampiaskan gundah hatinya itu dengan cara berhubungan seks dengan pasangan sejenis (homoseksual). Lu lu yang pada akhirnya tidak jadi mangkat terlibat pertengkaran seru dengan David yang berujung pada kematian David karena ditikam berulang kali oleh Lu lu –adegan ini menjadi mozaik pembuka awal film. Lu lu pun tertangkap polisi dan masuk dalam penjara. Allen yang saat itu pun berusaha membantu dengan membuatkan sebuah naskah pembelaan. Dan naskah pembelaan yang berbentuk cerita fiksi itu pula yang diajukan Allen pada pihak Universitas sebagai syarat ujian akhir dan ditolak karena tidak senonoh.

Allen menhadapi dua pilihan: mengganti tugas akhir atau dikeluarkan sama sekali dari universitas. Setelah menimbang ia  tidak berkenan untuk menarik naskah tersebut dan bersedia untuk dikeluarkan. Setelah dikeluarkan dari Universitas Columbia, Allen Ginsberg menjadi salah satu penyair Amerika yang paling dihargai dalam sejarah. Ia mendedikasikan antalogi puisi pertamanya, Howl and the Other Poems kepada Lucien Carrr.

Begitulah film ini menceritakan tentang latar belakang dunia kepenulisan Allen Ginsberg. Permasalahan hidup yang rumit dan pengalaman yang pahit menjadi sumber imajinasi puisi-puisinya. Kill Your Darling adalah film yang patut ditonton oleh penggemar drama biografi dan kesusastraan.




0 comments:

Post a Comment